Minggu, 04 Mei 2014

Ilmuwan Matematika (Matematikawan Dunia)

Diposting oleh Unknown di 10:06 PM
    Matematikawan adalah seseorang yang bidang studi dan penelitiannya dalam bidang matematika. Istilah ini juga ditujukan kepada orang yang ahli ilmu Matematika. Sebagian orang percaya bahwa matematika telah dimengerti secara keseluruhan, padahal masih banyak masalah yang belum terpecahkan. Penelitian di berbagai bidang matematika terus berlangsung, dan penemuan baru di matematika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Banyak jurnal yang memang khusus untuk matematika dan banyak juga mengenai subjek yang mengaplikasikan matematika (misalnya ilmu komputer teoritis dan fisika teoritis).
Tidak seperti sains, pada penelitian matematika secara umum tidak melakukan eksperimen. Di matematika, kebenaran diturunkan dari kebenaran lain yang telah diketahui sebelumnya. Kalaupun eksperimen dengan komputer dan data numeris terlibat, hasil akhir yang diharapkan adalah pembuktian teorema.

Berikut Matematikawan terkenal di dunia :

1. Johannes Kepler (1571-1630)

J. Kepler
   Copernicus, Tycho Brahe, Galileo dan Kepler adalah peletak dasar astronomi modern. Copernicus adalah seorang biarawan (Katolik). Galileo adalah juga seorang Kristen (Katolik) yang sungguh-sungguh walaupun pernah ada masalah soal "Teori Heliosentris versus Teori Geosentris". Kepler telah mendapatkan rumus-rumus yang masih dipakai sampai sekarang untuk meramalkan gerakan planet-planet. Kepler mula-mula belajar teologi. Tetapi setelah 2 tahun ia pindah jurusan dan mempelajari astronomi. Pengaruh studi teologinya besar dalam pernyataan- pernyataannya dibidang astronomi. Ia berkata bahwa ia selalu berusaha memikirkan "Pikiran Allah" ("thinking God's thoughts after Him"). Ia percaya secara harafiah Kitab Kejadian 1,2 mengenai Penciptaan alam semesta dalam waktu enam hari. Dalam salah satu bukunya ia menulis : "Since we astronomers are priests of the highest God in regard to the book of nature, it befit us to be thoughtful, not of the glory of our own minds, but rather, above all else, of the glory of God."( Terjemahan bebasnya adalah sbb : "Karena kami, ahli astronomi adalah imam Allah yang Maha Tinggi tentang buku alam semesta, sepatutnyalah kami memuliakan Allah, dan bukan pikiran kami sendiri".)


 2. Thales (Yunani, 624-546 SM) 

Thales
   Thales adalah seorang ahli filsafat. Pada zamannya seorang ahli filsafat mempelajari matematika, astronomi, fisika dan ilmu pengetahuan alam. Thales lahir di Yunani kemudian pergi ke Mesir untuk belajar. Ia mengukur tinggi piramida dengan menggunakan pengertian kesebangunan dan meramalkan waktu peredaran matahari. Tak heran jika ia disebut sebagai Bapak Awal Ilmu Matematika dan Astronomi. Dalam sebuah cerita, di suatu malam ia berjalan sambil menatap bintang di langit. Tiba-tiba ia terperosok masuk selokan. Seorang wanita budak yang sudah tua melihat kejadian itu berkata kepadanya, "Tuanku, bila anda tidak dapat melihat jalan bagaimana anda dapat menceritakan sesuatu tentang bintang-bintang?" 


3. Phytagoras (Yunani, 582-493 SM)

Phytagoras
   Meskipun Phytagoras adalah seorang ahli filsafat namun ia juga mempelajari musik dan ilmu-ilmu lain. Ia lahir di Yunani dan kemudian ke Mesir dan Babylonia untuk belajar.Phytagoras terkenal dengan dalilnya yang menerangkan bahwa dalam suatu segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya. Segitiga siku-siku yang sisi-sisinya berbanding 3 : 4 : 5 merupakan dasar dari dalil matematika untuk perhitungan sudut-sudut dalam segitiga a2 + b2 = c2 dan pertama kali digunakan oleh para perentang tali di Mesir untuk tanah dengan tali-tali bersimpul. 
  Menurut hikayat, ia menemukan dalil itu ketika ia sedang mengamati susunan lantai bersegitiga di rumah salah seorang temannya. Di lain cerita, ketika ia sedang melewati bengkel pandai besi ia mendapat ide dari berbagai jenis suara yang dihasilkan oleh pukulan martil. Bahwa semakin pendek pegangan martil semakin tinggi frekuensi nada yang dihasilkan. Dengan menggunakan ide ini ia menciptakan jenis-jenis kecapi dan seruling. 

4. Euklides (Yunani, Kira-kira 300 SM)  

Euklides
   Euklides menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan membangun semua dalil tentang geometri berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euklides adalah, "Ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik". Buku-buku karangannya menjadi hasil karya yang sangat penting dan menjadi acuan dalam pembelajaran Ilmu Geometri.
    Bagi Euklides, matematika itu penting sebagai bahan studi dan bukan sekedar alat untuk mencari nafkah. Ketika ia memberi kuliah geometri pada raja, baginda bertanya, "Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti dalam mempelajari geometri?". Euklides menjawab, "Bagi raja tak ada jalan yang mudah untuk mengerti geometri. Setiap orang harus berpikir ke depan tentang dirinya apabila ia sedang belajar".

5. Archimedes (Yunani, 287-212 SM) 

Archimedes
   Archimedes mempelajari matematika, fisika dan membuat banyak penemuan. Ia menemukan prinsip tuas yang dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit usaha. Ia memperagakan prinsip ini dengan menggerakkan kapal dengan memakai tuas. Eucildes pun berkata, "Bila saya diberi sebuah tuas yang cukup panjang dan titik penumpu, saya dapat menggerakkan bumi". Euclides menggunakan pengetahuan tentang kepadatan untuk menemukan bahwa mahkota yang dibuat untuk raja tak dibuat dengan emas murni. Ia juga mempelajari lingkaran dan menemukan rumus untuk keliling lingkaran (2πr) dan luas lingkaran (πr^2). Dalam hikayat ketika Archimedes sudah tua, Yunani dikalahkan oleh Romawi. Sewaktu serdadu musuh masuk ke dalam rumahnya dan di kamar ia sedang mempelajari sebuah lingkaran yang digambarnya di lantai, ia berteriak, "Jangan injak lingkaran saya!" Tapi serdadu itu tak memperdulikan teriakan Archimedes malah menikammya sampai mati. 

6. Rene Descartes (Perancis, 1596-1650) 

Rene Descartes
   Descartes mempelajari Matematika, Fisika, Politik dan Filsafat. Ia adalah orang yang pertama kali menggunakan sistem dua atau tiga bilangan seperti (A, B) atau (A, B, C) sebagai koordinat untuk menggambarkan titik-titik pada suatu bidang atau dalam ruang. Dengan cara ini pernyataan-pernyataan mengenai gambar-gambar dalam geometri tentang titik yang dijabarkan oleh Euclides dapat diterjemahkan menjadi pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan.
Menurut hikayat, Descartes mendapat ide itu ketika sedang terbaring sakit di tempat tidur. Ia mengamati laba-laba yang berjalan di langit-langit dan kemudian turun dengan benangnya. Hal ini memberikan ide kepadanya untuk menyatakan titik-titik dalam ruangan dengan (A, B, C). Ia juga orang pertama kali yang menggunakan huruf-huruf abjad seperti a, b, c, ... , x, y, z untuk mewakili bilangan-bilangan. Ia pula orang pertama kali yang mengemukakan ide tentang bilangan negatif.
 

7. Blaise Pascal (Perancis, 1623-1662)

B. Pascal
   Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika, fisika, teologi sekaligus pujangga. Pascal menjadi sangat tertarik pada matematika khususnya geometri ketika berumur 6 atau 7 tahun. Ketika itu ayahnya menyingkirkan buku-buku matematikanya karena ia percaya bahwa anak kecil seharusnya tidak mempelajari buku yang sedemikian sukar. Namun Pascal tetap saja mempelajarinya secara sembunyi-sembunyi.
Saat berusia 12 tahun tanpa memperoleh bantuan orang lain ia menemukan bahwa jumlah semua sudut-sudut pada suatu segitiga selalu 180º. Ia memperlihatkan hal tersebut kepada ayahnya dan menerangkannya dengan jelas. Ayahnya demikian tertegun sampai akhirnya mengizinkan anaknya terus belajar matematika dengan bebas. Di saat berusia 19 tahun Pascal sudah menemukan suatu mesin hitung yang menggunakan roda-roda gigi. Dalam bidang fisika ia menemukan prinsip tentang tekanan dalam zat cair yang kemudian prinsip ini diabadikan sesuai dengan namanya. Ia juga meninggalkan suatu ungkapan yang terkenal, "Manusia adalah lalang yang lemah, akan tetapi ia adalah lalang yang berpikir".


8. Johann Carl Friedrich Gauss (Jerman, 1777-1885)

J.C.F. Gauss
   Menurut hikayat, Johann Gauss adalah seorang jenius dalam aritmetika. Ketika ia berusia 9 tahun seorang guru menyuruh murid-murid di kelasnya untuk menjumlahkan deretan bilangan 1 + 2 + 3 + ... + 40. Gauss hanya memerlukan waktu beberapa saat saja tanpa menuliskan sesuatu apapun untuk memperoleh jawabannya yaitu 820. Ia mendapat jawaban dalam otaknya dengan menyadari bahwa jumlah itu dapat dipikirkan penyelesaiannya sebagai berikut: (1 = 40) + (2 + 39) + ... + (20 + 21) = 41 + 41 +...+41=41X20=820.
  Ayah Gaus hanyalah seorang tukang batu dan tak sanggup memberikan pendidikan universitas kepadanya. Tetapi raja tertegun akan kemampuan Gauss muda dan raja bersedia membiayai pendidikannya. Kelak Gauss menjadi salah satu ahli matematika terkemuka di dunia. Ia juga banyak meninggalkan hasil karyanya dalam bidang astronomi, pengukuran tanah dan elektromagnetisme.





Itulah beberapa contoh dari matematikawan yang berasal dari berbagai negara di dunia.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Ni Putu Priscilia' Blog Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez